BANDUNG, UNIKOM– Medali Perak (Silver) ASEAN Skills Competition (ASC) 2018 berhasil diraih oleh Rizky Muhammad, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Unikom Kategori IT Network Systems Administrations, setelah unjuk kebolehan membuat sistem jaringan dan konfigurasi server bersama 13 peserta dan 7 negara ASEAN yang berlangsung sejak 30 Agustus-4 September 2018 di IMPACT, Bangkok, Thailand.

Berdasarkan aturan yang ditetapkan bahwa masing-masing negara hanya dapat mengirimkan dua orang pada setiap bidang lomba, tahun ini Indonesia pun mendelegasikan 44 peserta untuk mengikuti 22 kategori dari total 26 kategori yang dilombakan. Menurut Angga Friyanto, S.Kom selaku Dosen Pembimbing juga Dosen Program Studi Sistem Informasi dan Ketua Divisi IT Operational & Network Education, bahwa Unikom sendiri telah terlibat dalam kompetisi ASC sejak tahun 2012 dan berhasil meraih pencapaian membanggakan, antara lain: 1) Tahun 2012: Angga Friyanto, S.Kom, Bidang IT Network Systems (Gold); 2) Tahun 2014: Ferry Suwita S, S.Kom, Bidang Web Design, (Bronze); 3) Tahun 2016: Shaldy, Bidang IT Network Systems (Bronze); dan 4) Tahun 2018: Rizky Muhammad, IT Network Systems (Silver).

Kompetisi ASC yang diadakan rutin setiap dua tahun, saat ini memasuki pelaksanaannya yang ke-12 sebagai wujud dari Komunike Bersama antara Menteri-Menteri Tenaga Kerja Se-ASEAN pada ASEAN Labour Minister Meeting ke-10 sejak tahun 1994. Sebagai upaya mempromosikan perkembangan keterampilan pemuda-pemudi ASEAN, meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN, dan mempererat persahabatan sesama negara anggota ASEAN, ASC telah menjadi salah satu kompetisi bergengsi dimana Indonesia pun berkesempatan menjadi tuan rumah pada ASC ke-4 tahun 2002, ASC ke-9 tahun 2012, dan meraih posisi runner-up pada ASC ke-11 di Malaysia dengan perolehan 13 emas, 2 perak, 7 perunggu, dan 14 diploma.

Keberhasilan Rizky Muhammad di ASC 2018 mengantarkannya kembali mengharumkan tanah air di World Skills Asia (WSA) 2018 dengan perolehan medali emas kategori IT Network Systems Administration. Ajang internasional dua tahunan yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 24 November-1 Desember 2018 diikuti generasi muda dari 19 negara, diantaranya Taiwan, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Indonesia, Oman, Arab Saudi, Malaysia, Kuwait, Mesir, Russia, Belarus, Barbados, Jerman, India, Belgia, Amerika Serikat, Finlandia, dan Brazil.

Sebanyak 9 kontingen asal Indonesia berhasil memboyong 6 medali emas dan 3 medali perak dari 10 bidang yang diikuti hingga kontingen Indonesia meraih predikat Juara Umum WSA 2018. Keenam medali emas diraih untuk bidang: 1) Fashion Technology; 2) IT Software Solution for Business; 3) Electrical Installation; 4) IT Network System Administration; 5) Web Design; 6) Refrigeration and Air Conditioning. Sedangkan tiga medali perak datang dari bidang: 1) Electronic; 2) Automobile Tech; dan 3) Welding. Pencapaian kali ini berhasil melampaui target yakni 3 emas dari 17 bidang yang dilombakan.

Kompetisi WSA bertujuan untuk meningkatkan daya saing Asia dan meningkatkan persaudaraan di antara negara-negara Asia. Menariknya, dalam kompetisi ini para kontingen asal Indonesia berlatar belakang alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mendapat dukungan dari sponsor baik industri maupun perguruan tinggi, termasuk diantaranya Rizky. Unikom turut berperan aktif dalam kompetisi ini sebagai sponsor yang memberikan pelatihan, pembinaan, persiapan, dan dukungan penuh salah satunya memfasilitasi berbagai kebutuhan Rizky sejak keikutsertaannya di WSA 2018.

Angga menuturkan,“Unikom memberikan beasiswa kepada Rizky setelah berhasil memenangkan Lomba Kompetisi Siswa (LKS) SMK pada tahun 2016 dan kali ini Rizky berhasil unggul pada WSA 2018 dari Korea Selatan yang berada di urutan kedua dan Chines Taipei (Taiwan) di urutan ketiga, karenanya Rizky berpeluang mengikuti WSC (World Skills Competition) 2019 di Kazan, Russia yang pesertanya dari seluruh dunia,” jelas Angga.

Berdasarkan rilis Kemendikbud, melalui pencapaian yang diraih, Kemendikbud memberikan penghargaan berupa pelakat dan uang pembinaan sebesar Rp 27 juta. Sedangkan untuk medali perak diberikan pelakat dan uang pembinaan sebesar Rp 22 juta. Selain itu, kepada seluruh peraih medali, juga akan diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan baik di dalam negeri ataupun di luar negeri sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. (Direktorat Hms & Pro)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *